Jumat, 07 Oktober 2011

Tugas Soft skill : Pergeseran Paradigma (Paradigm Shift)


Paradigm Shift (Pergeseran Paradigma)

Paradigm Shift. Apa itu? Makanan baru? Jelas bukan. :) Dari asal katanya, bahasa linggis, err.... Inggris maksud saya :P, paradigm atau dalam bahasa Indonesia serapan, paradigma adalah pola pikir. Sedangkan shift adalah perubahan. Jadi,Paradigm Shift adalah perubahan pola pikir.
Sebuah paradigma adalah pandangan dunia yang mengontrol cara kita memahami dunia di mana kita hidup. Pergeseran paradigma terjadi ketika paradigma dominan diganti dengan paradigma baru

Penting?

Saya akan dengan lantang menjawab, ya! Selama paradigma itu negatif atau bahkan salah. Berarti ada dua macam paradigma? Betul. Ada yang positif dan juga negatif. Dan kita pasti akan memilih yang positif. Perlu diketahui, paradigma, secara langsung atau tidak, terbentuk atau bahkan dibentuk oleh pola asuh orangtua/keluarga, lingkungan sekitar, dan media. Saya akan mengupas yang pertama lebih dahulu.

Pola asuh orangtua/keluarga. Sebagian kalian pasti akan mengecam saya dengan pernyataan saya ini. Mereka menganggap keluarga mereka yang paling baik. The best family in the world. Oke, tapi sadari bahwa tidak semua pendidikan orangtua positif. Sengaja maupun tidak.

Sebagai contoh, apakah kalian masih ingat pepatah yang mungkin disematkan di benak kalian oleh orangtua kita, "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"? Sebuah pepatah yang sebenarnya memiliki maksud baik tapi dengan pemilihan kata yang salah. Salah? Yap, di kalimat tersebut ada kata 'sakit' yang disandingkan dengan kata 'dahulu'. Yang perlu kita ingat adalah kata-kata memiliki kekuatan besar untuk mengubah pemikiran. Dan kata 'bersakit-sakit dahulu' jelas memiliki kekuatan negatif.

Mengapa harus 'bersakit-sakit dahulu'? Apa kita harus sakit dulu sebelum mendapat kesenangan? Atau bisa saya sebut kebahagiaan? Tidak. Mungkin kalian akan berpikir, 'Hei, bersakit itu maksudnya tuh usaha!'. Benar, saya sepenuhnya setuju. Tapi, apakah harus ada kata 'sakit'?

Bila saya mendapatkan hak cipta, saya akan mengganti kalimat pepatah di atas menjadi:


Bersenang-senang dahulu, bersenang-senang pula kemudian


Berusaha dengan perasaan cinta. Berdoa dengan tulus. Ditujukan untuk Sang Maha Kuasa. Menikmati semua proses. Bersenang-senang dahulu.

Lalu, bersiap untuk menerima buah dari usaha dan doa. Dimana saat kita berusaha dengan benar dan adil. Berdoa dengan tulus. Saya yakin Tuhan akan memberikan. Detil. Sesuai yang kita inginkan. Bersenang-senang pula kemudian.

So?

Saya yakin semua orangtua memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. No doubt about it. But, you know the fact now! Pilih dan pilah semua yang diberikan orangtua. Kenali lalu ubah paradigma yang 'tidak sengaja' digelontorkan orangtua untuk kita. Hasilnya? Rasakan dalam kehidupan sehari-hari kalian. The change of your inner will change your outer significantly.

Menurut Wikipedia.
    Paradigma shifts didefinisikan sebagai berikut…
    … a change in the basic assumptions, orparadigms, within the ruling theory of science. It is in contrast to his idea of normal science.
    Dan itu dipaparkan dalam buku Thomas Kuhn  “The Structure of Scientific Revolutions (1962)”.
    Atau dalam definisiyang lain “ParadigmShift is a change from one way of thinking to another. It’s a revolution, a transformation, a sort of metamorphosis. “
    Sesungguhnya kataParadigma itu dipakai dalam ke ilmuan, tetapi pada prakteknya kata itu pula dipakai pada kehidupan.
    Dan jika kita melihat pada definisi pertama dan kedua…maka paradigma shifts itu bisa di asumsikan dengan contoh demikian.
    Dulu orang berfikir bahwa bumi adalah pusat alam semesta (geosentris), Gereja pun pada masa itu mendukung bahwa pusat alam semesta ini adalah bumi, tetapi pandangan itu berubah saat Nicolaus Copernicus, menteorikan bahwa mataharilah pusat dari alam semesta (heliosentrisme), walau pada masa itu Nicolaus Copernicus benar-benar mendapat tentangan keras. Galieo pun akhirnya membuktikan itu dengan ditemukannya teleskop.
    Masa sekarang pandangan tentang geosentris tidak lagi digunakan, tetapi kita lebih percaya pada heliosentriesme, bahwa planet kita yang benama bumi ini, adalah salah satu benda angkasa yang mengelilingi matahari.
    Perubahan dari satu pandangan ke pandangan lainnya inilah yang disebut PardigmaShifts.
    Lalu apa perlunya dalam kehidupan kita?
    Paradigma shifts itu tidak hanya ada dalam ilmu pengetahuan saja, tetapi juga diperlukan dalam kehidupan kita.
    Beberapa waktu lalu…tepatnya satu hari sebelum saya menulis catatan ini, seorang sahabat bertanya kepada saya.
    “Apakah seorang Ateis dari lahir dapat berubah pandangannya dan percaya pada Tuhan”
    “Apakah seseorang yang dibentuk dari lingungan, keadaan, teman dan lain sebagainya, dapat berubah menjadi manusia lain, baik sifat dan pemikirannya”.
    Saya menjawab kedua jawaban itu dengan
    “Bisa dan tidak”
    Secara positif kita akan berkata “BISA”
    Secara negative kita akan berkata “TIDAK”
    Tetapi jika kita melihat lebih dalam lagi, kedua nya bisa terjadi, tergantung sudut mana kita melihatnya.
    Kenapa demikian…sebab saya tidak bisa berkata “bisa” saja dengan  mengeneralkan bahwa itu terjadi pada semua orang, memang kesempatan untuk berubah ada pada semua orang tetapi tidak semua orang berubah dan mengunakan kesempatan itu untuk berubah.
    Sekalipun ada teori positif bahwa manusia mengalami evolusi dan perubahan, maka ia akan berubah, tetapi kita juga harus sadar bahwa ada juga evolusi yang gagal dan tidak berhasil mencapai perubahan.
    Perubahan paradigma atau paradigma shifts itu terjadi didalam setiap individual, terjadi didalam konsepnya berfikir, asumsi-asumis, pemikiran, yang kemudian berpengaruh pada caranya berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
    Dan jika kita melihat pada pendapat paradigma yang dipengaruhi oleh lingkungan dan informasi, maka langkah perubahan dari dua kasus diatas harus pertama.
    1.Lingkungan bisa dalam artinya memindahkan orang Ateis itu kedalam lingkungan yang relegius, selama ia masih ada dalam lingkungan yang Ateis maka ia akan tetap dipengaruhi oleh faham-faham Ateis, tetapi jika ia dipindahkan ke lingkungan yang berlawanan dengan dirinya maka ia akan mendapatkan sebuah pengalaman lingkungan yang baru dari pengalaman lingkungan lamanya.
    2.Informasi bisa dalam artiannya, kita memberikan informasi yang tepat, bukti-bukti, argument-argument, juga pandangan-pandangan yang baru.
    Perlu di ingat…dua hal ini adalah factor external dari sebuah perubahan.
    Perubahan sesungguhnya terjadi didalam Internal individu yang bersangkutan, informasi yang diolah, lingkungan yang memberikan ia pengalaman pribadi, hanya factor pendukung atau factor external. Coba kita bayangkan, apa yang terjadi nyata, bahwa kehidupan dan dunia ini secara berkesinambungan mengalami perubahan paradigma dari waktu ke waktu tetapi seberapa banyak juga perubahan paradigma yang terjadi tidak sedikitpun mengubah juga paradigma seseorang, atau sebagian besar orang. Sekalilagi faktor internal inilah yang dominan mempengaruhi perubahan paradigma seseorang.
 
    Sedang factor utama nya adalah didalam diri individu itu sendiri.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia tidak berfikir perlunya perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia tidak ingin untuk berubah.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia tidak bisa melihat sebuah perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia tidak memproses sebuah hal yang baru untuk sebuah perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia tidak merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang
    Tapi perubahan bisa terjadi jika
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia berfikir perlunya perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia ingin untuk berubah.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia bisa melihat sebuah perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia memproses sebuah hal yang baru untuk sebuah perubahan.
    Seseorang bagaimana ia bisa berubah jika ia merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang
    Dari dua kondisi diatas saya hanya membuang “kata tidak”.

    Ingat kisah Nicolaus Copernicus, yang mendapat tentangan dari gereja dan banyak ilmuan yang sudah berpegang dan nyaman pada teori geosentris, dan hanya satu Galileo yang mendukung pandangan dan teori Copernicus, bisa jadi Galileo mencoba melihat sebuah perubahan, melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain.
    Jika Nicolaus Copernicus, tidak melakukan perubahan terlebih dahulu, maka mungkin sekarang ini pandangan geosentris akan tetap dipegang atau mungkin orang lain akan melakukan perubahan.
    Maka dengan konteks ini Paradigma Shifts bisa terjadi atau bisa diasumsikan sama dengan Transformasi, revolusi, evolusi, atau metamorfosis yang terjadi didalam individu yang bersangkutan.
    Ia dapat saja memperoleh informasi dan mengalami pengalaman perubahan lingkungan tetapi tetap proses utama yang terjadi adalah pada individu yang bersangkutan.
    Tapi ada hal yang lebih daripada itu, paradigma shifts juga bisa terjadi bukan hanya karena informasi yang baru, lingkungan yang baru tetapi pada informasi yang sama dan lingkungan yang sama tetapi dengan cara melihat yang berbeda.
    Perubahan atas sudut pandang, dan melakukan sebuah proses yang berbeda, bisa membuat sebuah perubahan yang berbeda dalam paradigma kita. Perhatikan gambar berikut. Apa yang anda lihat?


    Sejenak gambar diatas nampak seperti seorang tentara dengan helmnya, tetapi dari informasi yang sama (atau gambar yang sama), kita j uga dapat melihat seorang laki-laki sedang membungkuk, dan memperlihatkan belakangnya (pantatnya). Dari gambar diatas jelas informasi yang sama bisa memberikan dua atau lebih jawaban dari apa yang kita proses, maka jelas perubahan sudut pandang dan proses, juga mempengaruhi perubahanparadigma, tetapi tetap sepenuhnya proses terjadi didalam internal.
Pada tahun 1962, Thomas Kuhn menulis Struktur Revolusi Ilmiah, dan ayah, didefinisikan dan mempopulerkan konsep "pergeseran paradigma" (hal.10).Kuhn berpendapat bahwa kemajuan ilmiah tidak evolusioner, melainkan adalah "serangkaian selingan damai diselingi oleh intelektual revolusi kekerasan", dan dalam revolusi "satu pandangan dunia konseptual digantikan oleh yang lain".

Pikirkan Pergeseran Paradigma sebagai perubahan dari satu cara berpikir yang lain. Ini sebuah revolusi, suatu transformasi, semacam metamorfosis.Hanya saja tidak terjadi, tapi lebih didorong oleh agen perubahan.

Sebagai contoh, pertanian mengubah masyarakat primitif awal. Indian primitif ada selama berabad-abad jelajah bumi terus berburu dan mengumpulkan makanan musiman dan air. Namun, pada tahun 2000 SM, Amerika Tengah adalah pemandangan desa yang sangat kecil, masing-masing dikelilingi oleh ladang jagung merata dan sayuran lainnya.

Agen perubahan membantu menciptakan pergeseran paradigma-teori ilmiah yang bergerak dari sistem Ptolemeus (bumi di pusat alam semesta) ke sistem Copernican (matahari di pusat alam semesta), dan bergerak dari fisika Newton ke Relativitas dan Quantum Fisika. Kedua gerakan akhirnya mengubah pandangan dunia. Transformasi-transformasi ini adalah bertahap sebagai keyakinan lama digantikan oleh paradigma baru menciptakan "suatu gestalt baru" (hal. 112).

Demikian juga, mesin cetak, pembuatan buku dan penggunaan bahasa vernakular tak terelakkan mengubah budaya suatu bangsa dan memiliki mempengaruhi langsung terhadap revolusi ilmiah. Penemuan Johann Gutenberg di 1440 dari movable type adalah agen perubahan. Buku menjadi tersedia, lebih kecil dan lebih mudah untuk menangani dan murah untuk membeli. Massa rakyat memperoleh akses langsung ke scriputures.Sikap mulai berubah ketika orang merasa lega dari dominasi gereja.

Demikian pula, agen perubahan mengemudi pergeseran paradigma baru hari ini. Tanda-tanda ada di sekitar kita. Sebagai contoh, pengenalan komputer pribadi dan internet berdampak baik pribadi dan lingkungan bisnis, dan merupakan katalis bagi Pergeseran Paradigma. Penerbitan surat kabar telah dibentuk kembali ke situs web, blogging, dan web feed.Internet telah diaktifkan atau mempercepat penciptaan bentuk-bentuk baru interaksi manusia melalui instant messaging, Internet forum, dan situs jejaring sosial. Kami adalah bergeser dari mekanistik, manufaktur, masyarakat industri ke, layanan berbasis organik, masyarakat informasi terpusat, dan peningkatan teknologi akan terus berdampak global.Perubahan tidak bisa dihindari. Ini adalah konstan hanya benar.

Kesimpulannya, selama jutaan tahun kami telah berkembang dan akan terus melakukannya. Perubahan adalah sulit. Manusia menolak perubahan, namun, proses yang telah ditetapkan dalam gerak yang panjang lalu dan kami akan terus bersama-sama menciptakan pengalaman kita sendiri.Kuhn menyatakan bahwa "kesadaran adalah prasyarat untuk diterima semua perubahan teori" (hal. 67). Ini semua dimulai dalam pikiran orang tersebut. Yang kita lihat, apakah normal atau metanormal, sadar atau tidak sadar, tunduk pada keterbatasan dan distorsi yang dihasilkan oleh alam dan sosial kita mewarisi bersyarat. Namun, kita tidak dibatasi oleh ini untuk kita bisa berubah. Kami bergerak pada tingkat percepatan kecepatan dan negara kita adalah mengubah kesadaran dan melampaui. Banyak kebangkitan sebagai kesadaran kita mengembang.

Referensi: Kuhn, Thomas, S., "The Structure of Scientific Revolutions", Edisi Kedua, Pembesaran, University of Chicago Press, Chicago, 1970 (1962)

Apa yang dimaksud dengan Pergeseran Paradigma?

Pergeseran Paradigma adalah ketika perubahan yang signifikan terjadi - biasanya dari satu tampilan mendasar untuk pandangan yang berbeda.Dalam kebanyakan kasus, beberapa jenis diskontinuitas besar terjadi juga.

Thomas Kuhn menulis tentang Pergeseran Paradigma selama awal 1960-an, dan menjelaskan bagaimana "serangkaian selingan damai diselingi oleh intelektual revolusi kekerasan" menyebabkan "salah satu pandangan dunia konseptual untuk digantikan oleh pandangan lain."

Dalam istilah awam, Pergeseran Paradigma adalah pergeseran, atau mungkin, populer tidak begitu populer atau transformasi dari cara kita memandang Manusia peristiwa, orang, lingkungan, dan kehidupan sama sekali. Hal ini dapat pergeseran nasional atau internasional, dan bisa memiliki efek yang dramatis - baik positif atau negatif - pada cara kita menjalani hidup kita hari ini dan di masa depan.

Paradigm Shift: Sebuah Ringkasan

Dalam masyarakat hari ini, kita semua menyaksikan perubahan besar sudah. Ketika kita melihat kembali pada "tandingan" (informasi lebih lanjut di sini: beda), kita menelusuri beberapa sumber dengan definisi dari "Pergeseran Paradigma."

Selama era tandingan (1960-1970-an), generasi muda menentang otoritas dan sangat bertentangan dengan sistem kepercayaan yang diterima masyarakat dan standar hidup. Dalam gerakan tandingan (dipicu oleh Perang Vietnam), konservatif sosial dianggap "repressionists sosial."

Paradigma Shift mencerahkan meledak menjadi ide-ide inovatif tentang agama, masyarakat dan spiritualitas, meskipun ideologi Barat tradisional.

Dalam masyarakat hari ini, kita melihat pergeseran ke arah pandangan yang lebih buta-oppresionistic; berkembang biak oleh sensor. Para juxtapositions ironis antara Pergeseran Paradigma hampir setengah abad yang lalu dan pemuda hari masyarakat adalah penyataan mengerikan.

Pemuda oposisi terhadap otoritas tidak mungkin selalu dalam kepentingan terbaik manusia, namun, itu adalah pergeseran Paradigma yang menyebabkan perubahan revolutional yang meningkatkan ketegangan rasial dan hubungan, membuka jalur komunikasi ke negara-negara luar, dan mengakhiri Perang Vietnam.

Hasil akhirnya mencakup berbagai derajat transformasi negatif dan positif yang memungkinkan orang untuk membuka hati dan pikiran mereka untuk keragaman multikultural, dan dipromosikan kebebasan dan kebebasan - pada sisi lain dari pergeseran, ada peningkatan pergaulan, tingkat perceraian yang lebih tinggi, penggunaan obat yang lebih tinggi , dan memaksakan pandangan sosialistis dan aplikasi sistem kesejahteraan.

Hari Paradigm Shift

Sebagai pengganti akhir-akhir ini, namun, Paradigma Shift telah berkembang. Apakah Anda pernah memperhatikan? Pemuda - hari ini, yang tampaknya di bawah mantra hipnotis sensor terlihat. Apa itu "penyensoran terlihat?" Stasiun berita lokal sering melaporkan setengah-kebenaran, atau bias berita dalam kaitannya dengan peristiwa nasional dan internasional, termasuk: lingkungan, laporan global, dan politik. Banyak sistem pendidikan tradisional yang memaksakan pandangan politik pribadi pada siswa, dan memasukkan keyakinan dan sikap dalam rencana instruksional. Sensor tak terlihat lainnya, adalah kenyataan bahwa banyak acara disikat bawah karpet dan tidak diberi liputan media yang memadai sebagai lawan propaganda gaya berita.

Jadi, pada dasarnya, apakah Pergeseran Paradigma menerjemahkan untuk berkenaan dengan kehidupan manusia dan kebiasaan lingkungan? Apa yang bisa menjadi hasil yang mungkin metamorfosis dinamis dan intervensi seperti itu?



A. Pengertian Paradigma
Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah :
1. Cara memandang sesuatu.
2. Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.
3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan menentukan atau mendefinisikan sutau study ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.
Paradigm Shift diciptakan oleh Thomas Khun. Dalam “The structure of Science Revolution”, Kuhn menggunakan paradigma dalam dua pengertian. Yang pertama paradigma berarti keseluruan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Dan yang kedua paradigma menunjukan sejenis unsur dalam konstelasi itu dan pemecahan teka-teki yang kongkrit yang jika digunakan sebagai model, pola, atau contoh dapat menggantikan kaidah-kaidah yang eksplisit sebagai dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang masih tersisa. Paradigma merupakan suatu keputusan yudikatif dalam hukum yang tidak tertulis.
Secara singkat pengertian pradigma adalah Keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai dan teknik yang dimiliki suatu komunitas ilmiah dalam memandang sesuatu (fenomena). Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.
1. Paradigma lahir menurut zamannya
Setiap paradigma yang muncul adalah diperuntukkan mengatasi dan menjawab teka-teki atau permasalahan yang dihadapi pada zaman tertentu. Jika mengikuti pendapat Kuhn, bahwa ilmu pengetahuan itu terikat oleh ruang dan waktu, maka sudah jelas bahwa suatu paradigma hanya cocok dan sesuai untuk permasalahan yang ada pada saat tertentusaja. Sehingga apabila dihadapkan pada permasalahan berbeda dan pada kondisi yang berlainan, maka perpindahan dari satu paradigma ke paradigma yang baru yang lebih sesuai adalah suatu keharusan.
Sebagaimana dalam ilmu-ilmu sosial yang berparadigma ganda, usaha-usaha dalam menemukan paradigma yang lebih mampu menjawab permasalahan yang ada sesuai perkembangan zaman terus dilakukan. Perpaduan antara paradigma fakta sosial, paradigma perilaku sosial, dan paradigma definisi sosial yang masing-masing mempunyai perbedaan dan berlawanan diformulasikan dalam suatu paradigma yang utuh yang dapat memecahkan permasalahan yang lebih kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
Dari hal tersebut mencerminkan adanya suatu kemajuan dalam bidang tertentu jika terjadi revolusi-revolusi yang ditandai adanya perpindahan dari paradigma klasik ke paradigma baru.
2. Aplikasi Paradigma dalam Ilmu Agama
Mungkinkan revolusi yang ditandai konversi paradigma tersebut terjadi dalam ilmu-ilmu agama? Pertanyaan itu paling tidak mengingatkan kita pada sejarah penetapan hukum oleh salah satu imam mazhab empat yang terkenal dengan qaul qadim dan jadidnya. Adanya perubahan (revolusi) tersebut terjadi karena dihadapkan pada perbedaan varian kondisi ruang dan waktu.
Berpijak pada hal tersebut dan pola yang dikembangkan Kuhn maka sudah menjadi keniscayaan untuk menemukan paradigma baru dalam menjawab permasalahan dan tantangan zaman. Paradigma yang telah dibuat pijakan oleh para ulama terdahulu yang muncul sesuai dengan varian kondisi ruang dan waktunya serta kecenderungan profesionalnya perlu dipertanyakan dengan melihat kenyataan-kenyataan yang terjadi pada saat terakhir ini.
Sebagai contoh, pemikir muslim Hasan Hanafi dengan konsep kiri Islamnya, telah mencoba menawarkan paradigma baru dalam ajaran pokok Islam, yakni Tauhid. Konsep atau ajaran Tauhid yang hanya dipandang dan dilekatkan pada ke-Esaan Tuhan perlu dirubah dan diperluas sebagai suatu konsep ketauhidanmakhlukNya sehingga akan terbentuk pola kehidupan umat yang seimbang antara ritual dan sosial, lahir dan batin, dunia dan akherat. Sehingga umat dapat melaksanakan tugas dan fungsinya di dunia dengan baik. Dan masih banyak lagi bidang-bidang yangperlu adanya pengembangan paradigma baru.

Menurut saya, paradigm shift memang benar pergeseran paradigm. Dan yang dimaksud dengan pergeseran paradigma menurut saya adalah perubahan cara pandang dari suatu cara pandang individu/kelompok ke cara pandang yang lain dengan adanya suatu perubahan pandangan individu/kelompok tersebut.
Suatu perubahan pandangan seseorang/kelompok dapat dikatakan bisa dirubah, tergantung dari sikap/sifat suatu individu/kelompok tersebut untuk merubah cara pandang mereka. Dan dapat juga dikatakan tidak bisa karena tergantung sifat/sikap suatu individu/kelompok tersebut . sebenarnya pergeseran paradigma itu tidak selalu bernilai positif atau negative, karena tergantung dari cara kita melihat dari sisi mana kita meilhat pergeseran paradigm/cara pandang  tersebut.
Dan dapat dikatakan juga pergeseran paradigma itu terjadi karena suatu pandangan yang berkaitan menjadi satu dan terjadi sebuah konflik atau kekerasan yang membuat suatu pandangan itu digantikan oleh pandangan lain yang dapat diterima oleh suatu individu/kelompok.
Jika dilihat dari segi positif pergeseran paradigma dapat membuat suatu cara pandang menjadi lebih kuat,kokoh, dan lebih dapat diterima di individu/kelompok, tetapi jika kita lihat dari segi negative nya pergeseran paradigma dapat membuat cara pandang tersebut menjadi kurang dapat diterima,membuat konflik cara pandang suatu individu/kelompok yang datu dengan yang lainnya.

Refferensi :
wahyuseptiarki (http://wahyuseptiarki.blogspot.com)
Markus A.P (http://myblog.themarkusap.com)
wikipedia
http://www.articlesfactory.com/articles/social-issues/what-is-a-paradigm-shift.html
http://andrayulianti.ngeblogs.com/2011/10/06/paradigm-shift/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar